Mengapa ikhlas? Ikhlas mensyaratkan kita agar
selalu berbuat (amal) kebaikan hanya karena Allah. Bukan yang lain. Bukan
karena riya atau biar orang menganggap kita orang baik, misalnya.
Allah Swt., dalam al-Qur’an juga telah
menegaskan, “…Dan tidaklah kamu semua diperintah kecuali untuk menyembah
kepada-Nya dan ikhlas dalam beragama”. (wa ma umiruu illa liya’budullaha
mukhlisiina lahuddin).
Dengan keikhlasan pula, kita akan bisa tenang
dan khusyu’ dalam beribadah. Karena dengan keikhlasan itu, syetan atau iblis,
tidak akan bisa mengganggu kita. Kita tentu masih ingat cerita tentang seorang
lelaki yang hendak merobohkan sebuah pohon yang di sembah manusia, lalu
dihalang-halangi oleh syetan hingga mereka berkelahi. Dan syetan pun kalah
karenanya.
Namun pada giliran selanjutnya, ketika lelaki
itu mau merobohkan pohon lagi, syetan memberinya imbalan uang yang akan ada di
bawah bantal tidurnya setiap pagi. Dan itu berlangsung beberapa lama. Tiap
pagi, setiap lelaki itu bangun, maka didapatinya sejumlah uang di bawah
bantalnya. Kemudian, setelah beberapa lama, syetan tidak lagi menepati janjinya
memberi uang yang ada di bawah bantal. Kemudian lelaki itu membawa alat untuk
merobohkan pohon yang disembah. Kemudian terjadilah perkelahian, dengan
kemenangan di pihak syetan.
Maka bertanya lah lelaki itu syetan : Mengapa aku bisa kalah dari kamu, padahal dulu kamu aku bisa kalahkan?
Maka bertanya lah lelaki itu syetan : Mengapa aku bisa kalah dari kamu, padahal dulu kamu aku bisa kalahkan?
Jawab syetan : Dulu kamu ingin merobohkan
pohon ini ikhlas karena Allah. Sementara sekarang, kamu ingin merobohkannya
karena kamu tidak dapat uang. Itu lah maka kamu kalah.
Dalam hal apa kita disuruh ikhlas? Keikhlasan
itu, tidak hanya kita lakukan ketika kita Shalat saja. Tetapi meliputi
semuanya. Baik itu dalam ibadah yang bersifat jasmaniyyah (badany) seperti
Shalat, ibadah maliyah seperti zakat maupun ibadah yang menggabungkan antara
jasmaniyah dan maliyah seperti haji.
Demikian, mengapa kita harus ikhlas dalam setiap amal (ibadah) yang kita lakukan. Segala sesuatu itu mempunyai filter, dan filter dari ibadah adalah ikhlas. Selain itu, karena Allah itu tidak akan menerima amal manusia kecuali yang murni (ikhlas) karena Allah.
Demikian, mengapa kita harus ikhlas dalam setiap amal (ibadah) yang kita lakukan. Segala sesuatu itu mempunyai filter, dan filter dari ibadah adalah ikhlas. Selain itu, karena Allah itu tidak akan menerima amal manusia kecuali yang murni (ikhlas) karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar