Selasa, 16 Oktober 2012

IKHLAS


Mengapa ikhlas? Ikhlas mensyaratkan kita agar selalu berbuat (amal) kebaikan hanya karena Allah. Bukan yang lain. Bukan karena riya atau biar orang menganggap kita orang baik, misalnya. 
Allah Swt., dalam al-Qur’an juga telah menegaskan, “…Dan tidaklah kamu semua diperintah kecuali untuk menyembah kepada-Nya dan ikhlas dalam beragama”. (wa ma umiruu illa liya’budullaha mukhlisiina lahuddin).

Dengan keikhlasan pula, kita akan bisa tenang dan khusyu’ dalam beribadah. Karena dengan keikhlasan itu, syetan atau iblis, tidak akan bisa mengganggu kita. Kita tentu masih ingat cerita tentang seorang lelaki yang hendak merobohkan sebuah pohon yang di sembah manusia, lalu dihalang-halangi oleh syetan hingga mereka berkelahi. Dan syetan pun kalah karenanya.
Namun pada giliran selanjutnya, ketika lelaki itu mau merobohkan pohon lagi, syetan memberinya imbalan uang yang akan ada di bawah bantal tidurnya setiap pagi. Dan itu berlangsung beberapa lama. Tiap pagi, setiap lelaki itu bangun, maka didapatinya sejumlah uang di bawah bantalnya. Kemudian, setelah beberapa lama, syetan tidak lagi menepati janjinya memberi uang yang ada di bawah bantal. Kemudian lelaki itu membawa alat untuk merobohkan pohon yang disembah. Kemudian terjadilah perkelahian, dengan kemenangan di pihak syetan.
Maka bertanya lah lelaki itu syetan : Mengapa aku bisa kalah dari kamu, padahal dulu kamu aku bisa kalahkan?
Jawab syetan : Dulu kamu ingin merobohkan pohon ini ikhlas karena Allah. Sementara sekarang, kamu ingin merobohkannya karena kamu tidak dapat uang. Itu lah maka kamu kalah.
Dalam hal apa kita disuruh ikhlas? Keikhlasan itu, tidak hanya kita lakukan ketika kita Shalat saja. Tetapi meliputi semuanya. Baik itu dalam ibadah yang bersifat jasmaniyyah (badany) seperti Shalat, ibadah maliyah seperti zakat maupun ibadah yang menggabungkan antara jasmaniyah dan maliyah seperti haji.
Demikian, mengapa kita harus ikhlas dalam setiap amal (ibadah) yang kita lakukan. Segala sesuatu itu mempunyai filter, dan filter dari ibadah adalah ikhlas. Selain itu, karena Allah itu tidak akan menerima amal manusia kecuali yang murni (ikhlas) karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar