Sesungguhnya kehidupan bermasyarakat
ini memiliki berjuta pintu menuju ketaqwaan. Diantaranya adalah dengan berbuat
baik, berbuat santun dan berakhlaq yang mulia, itu semua merupakan jalan menuju
ketaqwaan.
Mungkin diantara kita ada orang yang
berprofesi sebagai pedagang, yang tentu mempunyai keinginan agar
perdagangannya maju dan juga mendapatkan ridho Allah, mungkin pula
diantara kita ada yang menjadi pejabat yang keputusannya ingin diterima
masyarakat luas namun tidak bertentangan dengan hukum Allah, mungkin juga diantara
kita ada yang menjadi petani yang ingin pertaniannya sukses tanpa ada orang
lain yang dirugikan, dan mungkin sekali banyak diantara kita yang hanya menjadi
rakyat jelata yang hidup dalam kemelaratan dan kesusahan.
Apapun profesi kita, dan siapapun kita,
tentu mencari satu hal yang dicari oleh setiap manusia berakal, yaitu
kebahagiaan. Namun demikian kadang kita salah dalam mengartikan dan
mengukur kebahagiaan. Ada yang beranggapan bahwa kebahagiaan bisa diraih
dengan harta, kedudukan, ilmu pengetahuan dan semacamnya. Memang semua itu
termasuk salah satu dari faktor yang menyebabkan manusia bahagia, namun bagi
orang yang meyakini akan laa ilaha illallah ada sebuah kebahagiaan yang
sifatnya abadi, karena memang datangnya dari Dzat yang maha abadi.