Minggu, 01 Januari 2012

~ DO'AKU ~


Sesungguhnya para raja pun
bila budak-budaknya telah beruban dalam perbudakannya 
mereka pasti akan memerdekakannya
dengan pembebasan yang baik...

Dan Engkau, wahai penciptaku, jauh lebih murah daripada itu
Sekarang, sungguh aku telah beruban dalam penghambaan diri
maka bebaskanlah diriku dari neraka...Amien

Kotagede, 1 Januari 2012

Beberapa Riyadhoh untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

Beberapa cara dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT (meningkatkan keimanan kepada Allah SWT) :
  1. Perbanyak dzikir ( menyebut nama Allah ) dalam segala keadaan; susah, senang, punya duit, tidak punya duit, dsb. Dengan memperbanyak dzikir, kita akan selalu merasa dekat dengan-Nya. Ketika kita merasa dekat dengan Sang Maha Kuasa, maka kita akan diliputi energi positif yang akan menggerakkan kita kepada hal-hal yang positif juga. Kalau sudah demikian maka segala urusan juga akan berjalan dengan lancar.
  2. Bertafakkur, merenung, berkontemplasi mendalami makna kehidupan. Janganlah kita membiasakan diri untuk cuek atau acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atau pada lingkungan sekitar kita. Yakinlah bahwa semuanya tidak terjadi secara kebetulan namun telah diatur sedemikian rupa oleh Sang Khaliq.

Meneladani Kepribadian Rasulullah

Segala puji hanya untuk Allah, Rabb alam semesta. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Juga kepada keluarga, para sahabat yang mulia dan para pengikut beliau yang setia hingga hari kiamat. 

Saudaraku yang dimuliakan Allah, Di antara rukun iman yang kita yakini dalam ajaran agama kita adalah iman kepada para Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada umat manusia. Mereka telah menda'wahkan ajaran tauhid (mengesakan Allah) dan melarang perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang semua itu terangkum dalam ajaran agama yang kita cintai, al-Islam.

~ Kekuatan Jiwa ~



Alkisah, di suatu tempat Rasulullah didatangi seorang lelaki kafir yang langsung menodongkan pedang kepada Nabi. Ia berkata : “ Sekarang, tidak ada siapapun di sini. Siapa yang akan menolongmu wahai Muhammad?”
Memang, di tengah padang pasir yang sepi itu, tiada seorangpun  kecuali Nabi dan si penodong itu. Tak heran, jika rasa kesombongan yang tinggi merasuki diri si penodong. Dalam gambarannya, syiar Islam bisa segera ia padamkan seketika. Dan tanpa kesulitan, ia akan bisa memenggal kepala Nabi. Dan sebelum itu pastilah Muhammad merintih-rintih untuk minta hidup.
Namun, kagetlah ia. Tidak ada sedikitpun kata-kata merintih minta hidup. Dan tak tersirat sedikitpun guratan di wajah Muhammad. Beliau justru menjawab dengan tegas pertanyaanya disertai nada yang menggetarkan hatinya.
“Allah! Ya, Allah yang akan menolongku!!” kata Nabi.
Kata-kata itu keluar bak halilintar yang menyambar dan menyayat-nyayat dinding kesadaran si penodong.