”Sekali orang berbohong, maka akan melahirkan seribu kebohongan untuk menutupi kebohongannya yang pertama”
Kejujuran merupakan hal yang sangat mahal.
Terutama di zaman sekarang ini, zaman yang penuh dengan kepalsuan dan tipu
daya. Demi mencari kebutuhan perut atau bahkan hanya karena menuruti ego
pribadi, orang mengumbar kebohongan dimana-mana. Lihatlah para pejabat yang
mengumbar janji-janji syurgawi ketika mereka berkampanye. Dan setelah menjadi
pejabat, tak satupun janji yang mereka laksanakan. Kebohongan adalah akar dari
segala dosa, sedangkan kejujuran adalah kunci kebaikan.
Sekali orang berbohong, maka akan melahirkan
seribu kebohongan untuk menutupi kebohongannya yang pertama. Ia juga telah
menyebarkan kebohongan, dan menyebabkan orang lain berbohong. Sekilas
kebohongan memang dapat mendatangkan keuntungan, namun akan menciptakan malapetaka
yang lebih besar. Sebaliknya kejujuran terkadang memang sangat sulit
dilaksanakan, walaupun hikmah dari kejujuran akan mendatangkan kebahagiaan dan
kebaikan.
Misalnya seorang pedagang menipu
pelanggannya. Selama pelanggan itu belum menyadari kebohongan penjual itu,
mungkin ia akan terus membeli kepada pedagang tersebut. Oleh karena itu si
pedagang akan terus melancarkan kebohongannya untuk menutupi kebohongannya yang
terdahulu. Namun seperti kata pepatah, ”Sepandai-pandi tupai meloncat, pasti
akan jatuh juga”. Sepandai-pandai orang berbohong pasti akan ketahuan juga.
Begitu pelanggan itu tahu bahwa selama ini ia dibohongi, maka ia takkan mau
lagi membeli ke pedagang tersebut. Berita tentang kebohongan pedagang tersebut
akan meluas di masyarakat, dan tak satupun orang yang mau membeli kepadanya.
Demikian besar arti kejujuran. Tiada kebaikan
tanpa kejujuran. Hidup tanpa kejujuran hanya akan mendatangkan kesengsaraan.
Dimana pun, kapanpun, dalam kondisi apapun, kejujuran harus dipegang teguh.
Sebagai Suami harus jujur kepada istrinya, begitupun sebaliknya. Sebagai anak
harus jujur kepada orang tuanya, sebagai pedagang jujur kepada pelanggannya.
Dan yang terpenting adalah jujur kepada diri sendiri dan kepada Tuhan. Karena
pada hakikatnya, hati nurani tidak bisa dibohongi. Ia selalu mencari kebenaran
dan tak kan mau menerima kebohongan. Kebohongan hanya akan menyebabkan hati
resah dan gelisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar