Sabda
Rasulullah saw :
“Sebesar -
besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan
suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia
mempermasalahkannya (Shahih Bukhari).
Limpahan
puji ke hadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, yang telah memuliakan kita dengan
majelis yang agung, perkumpulan yang agung, didalam kemuliaan tuntunan Nabi
yang agung Sayyidina Muhammad saw wabaarik alaih di bulan yang agung. Bulan
yang dinamai bulannya Nabi Muhammad Saw yaitu Bulan Sya’ban. Semoga Allah
menerima dan menerangi jiwaku dan kalian dengan Cahaya Keindahan Allah. Tunggal
dalam Kesempurnaan, Tunggal didalam Keabadian, Maha Tunggal Melimpahkan
Kebahagiaan dunia dan akhirat, Maha Tunggal Memiliki dunia dan akhirat, Maha
Tunggal Memiliki Kerajaan alam semesta, Maha Tunggal Membangun alam semesta
dari tiada, Maha Tunggal Mengasuh seluruh makhluk yang ada di alam semesta, di
alam barzah, dan di alam akhirat.
Maha Raja Tunggal dan Abadi yang dengan
mengingatnya tenanglah hati, ketenangan terbesar, ketenangan terkuat,
ketenangan terhebat adalah dengan mengingat Allah Sang Pencipta sanubari.
Semakin banyak hamba mengingat Allah, semakin tenang hatinya, semakin indah
keadaannya dunia dan akhirat karena ia mengingat Allah maka ia bersama Allah.
Jika ia bersama Allah, apa yang dirisaukan? Tiada lagi yang ia risaukan karena
ia bersama Rabbul A’lamin, bersama Kasih Sayang-Nya, bersama Kelembutan-Nya,
bersama Sang Maha Pelimpah Anugerah yang siap melimpahkan apapun yang ia
dambakan dan ia butuhkan, Maha Mencukupinya dalam kehidupan dunia dan akhirat,
Maha Mempermudah kesulitan hamba-Nya dari segala hambatan kesulitan, Maha
Menjadikan musibah sebagai pencuci dosa dan Maha Menjadikan musibah tersingkir
dan dosa dihapuskan dengan kehendak-Nya Allah, Yang Maha Melimpahkan Anugerah
bagi hamba – hamba yang mengingat-Nya.
Dialah Allah
Yang Maha Menghapus kesalahan hamba dengan hamba mengingat-Nya maka ingatlah
Allah. Allah semakin hari semakin jarang disebut lisan,semakin jarang diucap
lidah, semakin jarang yang mengingat-Nya maka semakin banyaklah musibah,
semakin banyaklah kesulitan, semakin banyaklah kegundahan, semakin banyaklah
kesedihan, semakin banyaklah kesempitan, tiada sebab lain kecuali semakin
sedikit yang mengingat Allah, semakin sedikit yang percaya kepada Allah,
semakin sedikit yang berharap kepada Allah, semakin sedikit yang meminta kepada
Allah, semakin sedikit yang menganggap Allah-lah Yang Maha Berwibawa, Allah-lah
Yang Maha Menentukan usaha dan berusaha, janganlah diam. Namun ketahuilah
ketentuan tiada lepas dari Genggaman-Nya, Yang Maha Mengetahui berapa jumlah
nafasmu dan Dia-lah yang memberikan setiap nafasmu, Maha Mengetahui berapa
detak jantungmu akan berakhir kelak, Maha Mengetahui berapa hari sisa kehidupan
kita yang dipinjamkan-Nya untuk kita, berapa hari lagi kita diberi kesempatan
untuk ruku’ dan sujud kepada-Nya.
Perindahlah
hari – harimu untuk menjadikan dirimu sebagai orang – orang yang meneruskan perjuangan
Nabi Muhammad Saw pada keluargamu, pada teman – temanmu dengan handphone,
dengan ucapan, dengan tulisan, dengan apapun yang kau miliki. Jadikan hari –
harimu matahari dan bulan menyaksikanmu sebagai orang yang membantu dakwah
Sayyidina Muhammad saw, jadikan bumi yang kau lewati saat ini mulai keluar dari
tempat sampai ke tempat ini, sungguh Allah telah mengharamkan kaki yang
melangkah menuju tempat ke jalan Allah diharamkan oleh Allah dari api neraka,
amin.
Rasul saw
bersabda barangsiapa yang berdebu (maksudnya melangkah) kedua kakinya menuju
jalan Allah, majelis ta’lim, majelis dzikir, masjid, sholat jama’ah, tempat
ibadah, silaturahmi islami, ziarah, dan tempat – tempat mulia lain, tempat -
tempat menuju tempat ibadah adalah maka kedua kakinya diharamkan oleh Allah
dari api neraka.
Hadirin –
hadirat, kalau sudah kedua kakinya diharamkan dari api neraka maka seluruh
tubuhnya tiada akan masuk api neraka karena kaki tidak terlepas dari tubuh,
demikian hadirin saat seluruh hamba dibangkitkan maka ketika tubuh akan masuk
neraka, kaki yang akan diharamkan Allah masuk neraka tidak jadi buat dia masuk
neraka. Kalau kaki sudah demikian termuliakan yang menuju tempat – tempat
ibadah, lebih – lebih lagi jiwa yang menuju Allah, yang membantu Sayyidina Muhammad
Saw. Saat kau bangun sholat subuh, teman – temanmu sms barangkali belum bangun
sholat subuh dan itu berhasil atau tidak dapat pahalanya. Waktu sholat lainnya
saling menasehati, ayo sholat, udah sholat, hadirin – hadirat, ucapan seperti
itu harga yang tidak berarti buatmu tapi hal itu adalah juga membangkitkan
syiar daripada ucapan – ucapan yang tidak membawa pahala bahkan mungkin membawa
dosa. Hadirin – hadirat, hal – hal yang remeh temeh seperti itu tidak kecil
disaat kau sudah berada dibawah gundukan tanah.
Saudara -
saudari yang dimuliakan Allah, Allah Swt berfirman :
"Siapakah
yang ucapannya lebih indah dari orang yang mengajak kepada Allah? , dan beramal
shalih dan berkata (mengakui bahwa) aku adalah orang muslim” (QS Fusshilat 33)
Mengajak
orang sholat, mengingatkan orang sholat, mengingatkan orang ibadah,
mengingatkan orang mengerti dosa, tidak ada ucapan yang lebih indah dari itu
dan beramal sholeh dan berkata aku orang muslim. Semoga Allah menjadikanku dan
kalian semua dalam kelompok itu, amin.
Bawa cita –
cita Sayyidina Muhammad, bawa kelembutan dan kedamaian Sayyidina Muhammad Saw.
Bulan ini, bulan yang agung. Bulan ini, bulan luhur. Bulan ini, bulan Sayyidina
Muhammad Saw. Hadirin, saudara – saudariku yang kumuliakan, bangkitlah dari
majelis ini dengan membawa semangat Muhammad Rasulullah Saw maka akan kau lihat
keberkahan berlimpah pada hari – harimu dan kemudahan dibuka seluas – luasnya
oleh Sang Maha Meluaskan Rizqi.
Dijelaskan
di dalam Sunan Alkubra oleh Imam Baihaqi bahwa Imam Syafi’i berkata 5 malam
mustajabnya do’a yaitu malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha,
malam 1 Rajab dan malam Jum’at. Ada riwayat lain juga tentunya malam – malam
seperti malam Nuzulul Qur’an, malam Lailatul Qadr dan lainnya. Namun Imam
Syafi’i mengambil 5 malam yang jarang diketahui orang, kalau malam lailatul
qadr semua sudah tau, malam mustajabnya do’a. Tapi seperti malam 1 rajab, malam
jum’at, malam nisfu sya’ban, malam Idul fitri, malam Idul adha ini banyak orang
tidak tau. Malam – malam Idul adha, malam Idul fitri orang tenggelam dalam
ghaflah (lalai), dalam dosa, dalam maksiat, justru malam itu malam mustajab
do’a. Imam Syafi’i menyampaikan kepada kita rahasia kemuliaan didalamnya karena
belum didengar oleh umat. Imam Syafi’i tidak menyebut malam lailatul qadr
karena semua orang sudah tau, jadi disebut yang tidak diketahui orang supaya
orang tau. Kita melewati berapa malam jum’at dalam kehidupan kita disaat itu
mustajabnya do’a?
Oleh sebab
itu layak bagi kita untuk memuliakan malam nisfu sya’ban itu. Sebagaimana
diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Imam Masjid Quba setiap kali sholat
ia selalu membaca surat Al Ikhlas, setiap sholat ia selalu membaca surat Al
Fatihah, Al Ikhlas, baru surat lainnya. Al Ikhlas mesti ada pada setiap
rakaatnya maka makmumnya protes kenapa setiap mengimami Al Ikhlas selalu dibaca
baru surat lain? maka Imam berkata: “kalau kalian tidak ingin aku jadi imam aku
pergi, kalau tidak orang lain yang jadi imam aku yang do’a”, maka para
makmumnya cinta kepada imam ini, namun sebagian mengadukan pada Rasul Saw. “Ya
Rasulullah ini bikin ajaran baru”, “apa?”, “setiap baca fatihah ia baca surat
Al Ikhlas baru surat lain, kenapa Al Ikhlas yang ia dahulukan dibaca terus,
beda apa Al Ikhlas dengan surat lain, kenapa harus Al Ikhlas terus baru surat
lainnya yang dibaca”. Dipanggil oleh Rasul Saw “kenapa kau membaca surat Al
Ikhlas setiap setelah fatihah baru membaca surat lain?”, ia berkata “inniy
uhibbuhaa” nggak ada jawaban apa – apa ya Rasulullah, aku ciinta dengan surat
Al Ikhlas, aku tidak mau pisah dengan kalimat tersebut, maka Rasul Saw berkata
“hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah” cintanya kepada surat al ikhlas membuatnya masuk
ke dalam surga-Nya Allah.
Al Imam Ibn
Hajar Al-Atsqalani didalam Fathul Baari bi syarah Shahih Bukhari memaknakan
hadits ini menjadi dalil bahwa tidak merupakan hal yang salah bila seseorang
memilih salah satu surat yang ia cintai untuk diamalkan. Misalnya setiap malam
jum’at membaca surat yaasin atau malam nisfu sya’ban membaca yaasiin, kenapa
surat yaasin? orang dari dulu baca yaasin kenapa harus surat lain, ia berkata
“terserah orang mau baca surat ini surat itu, ia khususkan surat itu, ia cintai
surat itu” maka hal itu tidak bisa mengatakan membeda – bedakan kalamullah Swt,
tidak bisa demikian dikatakan oleh Imam Ibn Hajar Al Atsqalani. Sebab kalau
seandainya itu dianggap membeda – bedakan alqur’an pasti imam masjid quba sudah
dilarang oleh Rasulullah Saw maka Rasul mengatakan “hubbuka iyyahaa adkhalakal
jannah” cintamu pada surat itu akan membuatmu masuk ke dalam surga. Demikian
mencintai atau membaca salah satu surat tertentu di waktu tertentu tidak bisa
dilarang atau dikatakan bid’ah, justru hal itu sudah diperbolehkan oleh Sayyidina
Muhammad Saw.
Selanjutnya
adalah hadits yang kita baca, seorang muslim yang paling jahat kepada
muslim lainnya orang muslim yang paling jahat paling besar dosanya paling besar
kejahatannya adalah orang yang mempermasalahkan hal yang tidak diharamkan jadi
haram gara – gara ia permasalahkan. Banyak sekarang yang muncul seperti ini,
yang mengharamkan maulid, yang mengharamkan nisfu sya’ban, yang mengharamkan
isra mi’raj. Hal ini tidak diharamkan dipermasalahkan hingga menjadi haram,
padahal semuanya adalah syiar :
"barangsiapa
yang membesarkan syiar – syiar Allah, sungguh itu bentuk ketaqwaan hati."
(QS Alhajj 32)
Hadirin –
hadirat yang dimuliakan Allah,
Disinilah
kita memahami bahwa keagungan – keagungan syiar di masa ghaflahnya umat sangat
dibutuhkan, kalau zaman dulu sudah kuat imannya muslimin – muslimat itu tapi
zaman sekarang dimana ditemukan menyerukan Nama Allah, dimana kumpulan –
kumpulan dzikir, lihat kumpulan – kumpulan dosa, perbuatan – perbuatan dosa,
lihat luluh lantah dan hancurnya umat Muhammad Saw paling besar. Hadirin –
hadirat, umat Muhammad Saw sekarang ini betul – betul menyayat hati Sang Nabi
keadaannya, siapa yang berdzikir? siapa yang mengingat Allah? siapa lagi yang
mau peduli di malam nisfu sya’ban, Sang Nabi bermunajat. Hadirin – hadirat,
siapa lagi yang mau baca surat yassin, qalbul qur’an jantungnya alqur’an, siapa
yang mau menghidupkan sunnah – sunnahnya Rasul makin hari makin tidak di kenal.
Justru perkumpulan seperti inilah yang mesti dimakmurkan, mereka yang tidak suka
semoga diberi hidayah, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar