Bismillahirrahmaanirrahim,
Dari Umar
ra, Rasulullah saw bersabda, “Ketika Adam as telah berbuat suatu dosa, maka
saat ia menengadahkan kepalanya ke langit, ia berkata, “Aku memohon kepada-Mu,
dengan wasilah Muhammad, ampunilah diriku.” Maka Allah mewahyukan
kepadanya, “Siapakah Muhammad?” Adam as menjawab, “Maha Berkah Nama-Mu, ketika
Engkau ciptakan daku, aku tengadahkan kepalaku ke Arsy-Mu dan ternyata tertulis
di dalamnya ‘Laa ilaaha illallaahu Muhammadur Rasulullaah.’ Maka kuketahui
bahwa Muhammad itu seseorang yang derajatnya tiada seorang pun yang sederajat
dengannya, sehingga Engkau letakkan namanya berdampingan dengan
nama-Mu.” Lalu Allah menurunkan wahyu padanya, “Wahai Adam, sesungguhnya
ia adalah Nabi yang terakhir dari anak keturunanmu. Seandainya tidak
karena ia, maka tidak Ku ciptakan dirimu.” (HR. Thabrani, Hakim, Abu
Nu’aim, Baihaqi).
Dari Muadz
bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda, “Kunci-kunci surga ialah ucapan
syahadat, Laa ilaaha illallaah.” (HR. Ahmad).
Dari Abu
Dzar ra, berkata, Nabi saw bersabda, “Tidak ada seorang hambapun yang
mengucapkan Laa ilaaha illallaah kemudian dia mati diatas keyakinan tersebut
kecuali dia masuk surga.” (HR. Bukhari).
Dari Amru
ra, katanya, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku
mengetahui sebuah kalimat yang jika seorang hamba membacanya dengan dibenarkan
oleh hatinya, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan itu, kecuali ia akan
diharamkan dari Neraka, yaitu Laa ilaaha illallaah.” (HR. Hakim). Nabi saw
bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan pada Neraka , orang yang
mengucapkan ‘Laa ilaaha illaallaah’ semata-mata mengharapkan ridha Allah
Subhana wa Ta'ala .” (HR. Bukhari, Muslim).
Dari Ali ra,
berkata Rasulullah saw kepadaku, “Jibril as berkata, Allah Azza wa Jalla
berfirman, “Sesungguhnya Akulah Allah. Tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah
Aku. Barangsiapa mendatangi-Ku dengan mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengan
ikhlas, maka ia masuk dalam lindungan-Ku. Dan barangsiapa masuk dalam
lindungan-Ku, maka ia aman dari siksa-Ku.” (HR. Abu Nuaim).
Dari Zaid
bin Arqam ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkan, ‘Laa ilaaha
illallaahu’ dengan ikhlas, pasti masuk surga.” Seseorang berkata, “Apa
ikhlasnya?” Jawab Nabi saw, “Kalimah itu menjauhkannya dari segala yang
diharamkan Allah.” (HR. Thabrani).
Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang hamba membaca Laa
ilaaha illallaah, kecuali akan dibukakan baginya pintu langit hingga Arsy,
selama ia menghindarkan diri dari dosa-dosa besar.” (HR. Tirmidzi).
Abu Hurairah
ra bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling
bahagia dengan memperoleh syafaatmu pada hari Kiamat kelak?” Beliau menjawab,
“Aku telah mendugamu, wahai Abu Hurairah, bahwa kulihat keinginan besarmu
terhadap hadits. Orang yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari Kiamat
ialah orang yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan ikhlas dari hatinya
atau jiwanya.” (HR. Bukhari).
Dari Abu
Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki sebuah
tiang yang terbuat dari Nur terletak di hadapan Arsy-Nya, jika ada seorang
hamba yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’, maka bergetarlah tiang itu.
Allah berfirman, “Berhentilah.” (tiang itu) menjawab, “Bagaimana aku dapat
berhenti, sedangkan Engkau belum mengampuni orang yang mengucapkannya?” Firman
Allah, “Sesungguhnya Aku telah mengampuninya.” Maka barulah tiang itu
berhenti.” (HR. Al Bazzar).
Dari
Abdullah bin Amru bin Ash ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah akan
memanggil salah seorang umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari Kiamat dan
dihadapkan kepadanya 99 catatannya. Setiap catatan besarnya sejauh mata
memandang, dan ia akan berkata, “Apakah kamu ingkari (dosa) ini? Atau para
pencatat itu telah menzalimimu?” akan dijawab, “Tidak, Wahai Rabbku. Allah
berkata, “Apakah kamu punya alasan udzur?” Dijawab, “Tidak, wahai Rabbku.”
Allah berfirman, “Baiklah, sesungguhnya di sisi Kami, kamu memiliki kebaikan,
dan sesungguhnya tiada kezhaliman atas dirimu pada hari ini.” Maka disodorkan
kepadanya sebuah kertas yang tertulis di dalamnya, ‘Asyhadu an-laa ilaaha
illallaahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh’ maka dikatakan kepadanya,
“Pergilah kamu dan timbanglah kertas ini.” Jawabnya, “Wahai Rabku, apakah nilai
kertas ini dibandingkan catatan lainnya?” Dikatakan, “Pada hari ini
sesungguhnya kamu tidak akan dianiaya.” Maka ditimbanglah semua catatan tadi di
sebelah timbangan, dan kertas tadi diletakkan di timbangan lainnya. Dan
beratlah timbangan kertas yang tertulis kalimat tadi. Selain Allah, tiada
satupun yang dapat menandingi-Nya.” (HR. Tirmidzi).
Dari Yahya
bin Thalhah bin Abdullah ra bercerita, “Suatu ketika, terlihat Thalhah
bersedih, maka orang-orang bertanya, “Mengapa kamu bersedih?” Ia menjawab,
“Sesungguhnya kudengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui
sebuah kalimat yang tiada seorang hamba membacanya menjelang mautnya, kecuali
akan Allah hindarkan darinya segala penderitaannya dan wajahnya akan bersinar,
dan akan ia lihat apa yang mengembirakannya.” Namun belum sempat kutanyai
beliau kalimat apakah itu hingga wafatnya.” Umar ra berkata, “Sesungguhnya aku
mengetahui kalimat itu.” Ia menyahut, “Apa itu?” Ia berkata, “Aku tidak
mengetahui sebuah kalimat yang lebih agung daripada kalimat yang ia perintahkan
pamannya dengannya, yaitu ‘Laa ilaaha illallaah’ ia berkata, “Demi Allah,
itulah kalimatnya. Demi Allah itulah kalimatnya.” (HR. Baihaqi).
Dari Anas ra,
sesungguhnya Abu Bakar ra menjumpai Nabi saw dalam keadaan bersedih. Nabi saw
bertanya, “Mengapa kamu nampak sedih?” Jawab Abu Bakar ra “Ya Rasulullah,
kemarin malam keponakanku hampir meninggal dunia.” Lalu beliau bersabda,
“Apakah engkau telah mentalqinkannya dengan Laa ilaaha illallaah?” Sahut Abu
Bakar ra “Ya, sudah kulakukan.” Sabda beliau, “Apakah ia membacanya?” Jawabnya,
“Ya, ia membacanya.” Sabda beliau, “Ia wajib masuk surga.” Abu Bakar ra
bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana jika orang hidup membaca kalimat ini?”
Beliau bersabda, “Ia lebih menghapuskan dosa-dosanya. Ia lebih menghapuskan
dosa-dosanya.” (HR. Dailami).
Dari Abu
Said Al Khudri ra, Nabi saw bersabda, “Musa as berkata, “Wahai Tuhanku,
ajarkanlah aku sesuatu yang aku dapat mengingat-Mu dengannya, dan berdoa
kepada-Mu dengannya.” Allah berfirman, “Ucapkanlah ‘Laa ilaaha illallaah’.”
Musa as berkata, “Ya Tuhan, setiap hamba-Mu mengucapkannya” Allah berfirman
lagi, “Ucapkanlah ‘Laa ilaaha illallaah’. ”Musa as berkata, “Aku ingin sesuatu yang
Engkau khususkan bagiku dengannya.” Allah berfirman, “Wahai Musa, Jika tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi diletakkan di suatu timbangan dan ‘Laa ilaaha
illallaah’ dalam timbangan lainnya, maka timbangan yang berisi ‘Laa ilaaha
illallaah’ akan lebih berat.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Hakim).
Dari Anas
ra, sabda Rasulullah saw “Tiada seorang hamba pun yang mengucapkan Laa ilaaha
illallaah pada suatu waktu, malam atau siang hari, kecuali akan dihapuskan dari
catatannya amal-amal buruknya, bahkan keburukan itu diganti dengan kebaikan.”
(HR. Abu Ya’la).
Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Perbaharuilah iman kalian.” Para sahabat
berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana memperbaharui iman kami?” Sabda beliau,
“Perbanyaklah ucapan, ‘Laa ilaaha illallaah.” (HR. Bukhari).
Dari Abu
Darda ra, Nabi saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘Laa ilaaha
illallaah’ seratus kali, kecuali Allah akan membangkitkannya pada hari Kiamat
dengan wajah seperti bulan purnama. Dan tiada seorang pun yang melebihi amalannya
pada hari itu kecuali orang yang mengucapkan seperti yang ia lakukan atau
melebihinya.” (HR. Thabrani).
Dari Anas
ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Kalimat Laa ilaaha illallaah akan selalu
memberi manfaat bagi orang yang mengucapkannya dan akan menghindarkan mereka
dari adzab dan bencana, selama mereka tidak mengabaikan hak-haknya.” Para
sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan mengabaikan
hak-haknya?” Jawab beliau, “Kemaksiatan kepada Allah telah dilakukan
terang-terangan, tetapi tidak dicegah dan dirubah.” (HR. Al Ashbahani).
Dari Jabir
ra, Nabi saw bersabda, “Dzikir yang paling utama ialah ‘Laa ilaaha illallaah’
dan doa yang paling utama adalah ‘Alhamdulillaah’.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).
Dari Ibnu
Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah atas ahli Laa ilaaha illallaah
kegelapan di kubur mereka dan juga tidak di Mahsyar. Seakan-akan aku melihat
ahli Laa ilaaha illallaah bangkit dari kuburnya sambil mengibaskan debu dari
kepalanya lalu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan kami dari
kesedihan.” Riwayat lain menyebutkan bahwa ahli Laa ilaaha illallaah tak akan
mengalami kegelapan saat mati, atau saat di kubur.” (HR. Thabrani,
Baihaqi). Ya Allah... Tiada Illah selain MU… Ampuni , sayangi dan
rahmatilah kami .. Cukuplah Engkau bagi kami... Dan Engkaulah Pemilik segala
Kebesaran & Kemuliaan... Limpahkanlah shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad
kekasih Allah, dan keluarganya beserta para sahabat . Amien.
Wallahu
a'lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar