Rabu, 11 Mei 2011

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK

Rasa percaya diri sangat diperlukan bagi setiap individu. Tanpa rasa percaya diri sulit bagi seseorang meraih harapan dan cita-cita. Tanpa rasa percaya diri pula, yang ada hanyalah rasa gelisah dan kecewa. Oleh karena itu, sebagai orang tua ataupun guru, kita wajib menanamkan rasa percaya diri pada anak. Berikut ini beberapa hal yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.

1. Jangan sering membentak anak
Membentak sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan psikis anak. Anak yang sering menerima bentakan akan timbul dalam dirinya rasa kecewa dan takut. Anak akan enggan melakukan aktivitas. Anak akan khawatir kalau melakukan kesalahan ia akan menerima bentakan lagi. Hal ini jelas akan melemahkan kreativitas anak.
Dilingkungan pergaulannya anak akan merasa kurang percaya diri untuk bergaul dengan teman-temannya. Anak akan merasa minder melihat teman-temannya dapat menuangkan kreativitas dengan leluasa. Dari segi fisik anak yang sering di bentak biasanya mudah terkejut. Ini akan sangat mengganggu kesehatan.

2. Jangan suka menakut-nakuti
Sebagian orang tua masih ada yang mempunyai kebiasaan menakut-nakuti anak, terutama hal-hal yang berbau mistik. Ini akan sangat mengganggu mental anak. Tanamkan pada anak untuk punya sifat pemberani. Misalnya anak tidak berani sendiri ke kamar mandi, maka orang tua harus memberi pengertian pada anak bahwa di sana tidak ada apa-apa. Kalau ada suara aneh mungkin itu hanyalah suara tikus. Selain itu sedikit demi sedikit anak juga dibiasakan untuk berbicara di depan orang banyak dan berani berbicara tentang kebenaran. Kalau anak mempunyai keberanian yang tinggi maka rasa percaya diri akan muncul dengan sendirinya.

3. Jangan suka memanggil dengan sebutan jelek
Di dalam keluarga sebagian besar anak biasa di panggil dengan nama panggilan, bukan nama yang sebenarnya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah jangan sampai memberi nama panggilan itu menyimpang dari nama panjangnya. Apalagi nama panggilan itu terkesan jelek. Suatu saat kalau teman-temannya mendengar akan menjadi bahan olok-olokan bagi si anak. Temannyapun ikut-ikutan dengan panggilan tersebut. Jelas ini akan berpengaruh terhadap mental anak. Anak akan merasa rendah diri karena menjadi bahan olok-olokan temannya.

4. Jangan suka mengkritik anak jika tidak memberi solusi
Seringkali anak melakukan hal-hal yang menyimpang dari ketentuan atau norma. Biasanya sifat anak sangat sensitif kalau mendapat teguran. Maka kalau di tegur ia akan ngambek atau marah. Apabila teguran di terima berulangkali berakibat rasa rendah diri akan mudah muncul. Maka orang tua harus pandai mengarahkan supaya anak tidak terlalu jauh menyimpang. Gunakan bahasa yang halus agar anak tidak merasa disalahkan. Suatu saat jika anak bertindak keliru katakan saja bahwa yang ia lakukan tadi tidak jadi masalah, toh semua telah terjadi. Lalu arahkan anak untuk melakukan hal yang dicontohkan. Misalnya, yang kamu lakukan tadi kurang baik, sebaiknya kamu bersikap begini, dan seterusnya. Dengan berkata seperti itu anak tidak akan merasa bersalah dengan apa yang sudah ia lakukan.

5. Jangan suka mencela kreativitas anak
Suatu saat anak membuat permainan, atau ia mendapat tugas dari sekolah untuk membuat keterampilan. Mungkin hasil anak tidak bagus dan jauh dari harapan. Sikap kita sebagai orang tua jangan langsung mencela hasil karya tersebut. Justru kita harus mendorong agar anak mampu berkreasi sesuai dengan angan-angannya dan mencapai hasil yang maksimal.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kotagede, 10 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar